Senin, 17 November 2014


Cara Jitu mengatasi kesulitan belajar pada anak
Mengatasi Kesulitan Belajar 
   Penulis                    :Nini Subini
                          Penerbit                  :PT.BUKU KITA
                          Tahun Terbit            :2011
                          Tebal                       :162 halaman
                          Harga                      :               -
                          Cetakan                  :Ke-1    




Buku ini hadir untuk memberikan solusi bagi anda dan anak anda buku ini membantu mengatasi anak dari kesulitan belajar. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan para orang tua, guru, atau pendidik, untuk membantu anak-anak learning disorders keluar dari kesulitannya.
Pengertian belajar adalah proses prubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan.
Kesulitan belajar merupakan beragam gangguan dalam menyimak, berbicara ,menulis, dan berhitungkarena faktor internal individu itu sendiri, yaitu disfungsi minimal otak.
Yang mempengaruhi kesulitan belajar pada anak adalah faktor dari dalam anak, bukan karena pengaruh dari luar , faktor internal tersebut dari faktor jasmani dan psikologis.
Faktor jasmani meliputi faktor kesehatan(kemampuan mengingat, kemampuan pengindraan seperti melihat, mendengar dan merasakan) dan cacat tubuh.
Faktor psikologis meliputi usia, jenis kelamin, kebiaasan belajar,perhatian, bakat, minat, emosi, dan motifasi/cita-cita, perilaku,konsentrasi, kemampuan, rasa percaya diri, kematangan, dan kelelahan.
Kesulitan belajar biasanya disebabkan karena adanyagangguan pemusatan perjatian dan hiperaktivitas.
Ciri-ciri seseorang yang mengalami gangguan pemusatan perhatian antara lain ceroboh, sulit berkonsentrasi, seperti tidak mengengarkan jika diajak bicara, gagal menyelesaikan tugas, sulit mengatur aktivitas, menghindari tugas yang memerlukan pemikiran, kehilangan barang-barang, perhatian mudah teralih,dan pelupa.
Ciri-ciri anak yang hiperaktivitas adalah anak-anak yng terus-menerus bergerak, memainkan jari atau kaki saat duduk , diam,dalam waktu yang lama, berlarian,atau memanjat yang berlebihan, implusitas dalam perilaku yang langsung menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan, sulit menunggu giliran, dan senang menggangu orang lain.
Gangguan pemusatan perhatian ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain adanya kelainan anatomi, terutama pada otak besar bagian depan, gangguanneorotansmiter, faktor genetik seperti saudara kandung, kelainan fungsi inhibisi, perilaku dan ontrol diri, efek dari adanya infeksi bakteri, cacingan, keracunan, logam dan zat bahaya, gangguan metabolisme, gangguan endotrin, diabetes, dan gangguan pada otak, gangguan integrasi sensorik dan persepsi, serta gaya hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi minuman berkafein berlebihan, pola makanan dengan gizi tak seimbang, serta kualitas dan kuantitas tidut yang memedai ,serta pola kehidupan yang kurang disiplin,.
Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah daya ingat rendah, terganggunya alat-alat indra, usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar, intelegensi, minat, emosi, motivasi, sikap, dan perilaku, kemsentrasi, kemampuan belajar, rasa percaya diri, kematangan, dan kelelahan.
Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar meliputi keluarga, termasuk cara mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, kondisi ekonomi, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan, Selainnitu juga ada faktor sekolah yang meliputi guru, metode pengajaran, kurikulum, fasilitas sekolah,relasi guru dan anak, tugas rumah, keadaan sekolah srta kebijakan penilaian, Faktor lingkungan yang meliputi kegiatan anak di masyarakat, teman gaul dan bentuk kehidupan. Di masyarakat.
Selainkesulitan belajar, banyak pula anak yang mengalami gengguan belajar.Gangguan belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu, tetapi juga secara eksternal.Macam-macam gangguan belajar adalah slow learner, kekacauan belajar, tunagrahita, gangguan perhatian, depresi, hiperaktivitas, under achiever, lerner, disfuction, lerning disabilities, distrcability, dan sebagainya.
Berbagai dampak kesulitan belajar pada anak antara lain pertumbuhan dan perkembangan anak terlambat, interaksi anak dan lingkungan terganggu, anak menjadi frustasi, malu, rendah diri, tegang perilaku nakal, agresif, implusif, dan bahkan menyendiri, untuk menutupi kekurangan, pada dirinya, ketidak harmonisan dalam keluarga, kempuan perseptualnya, menjadi terhambat, orang tua menolak keadaan anaknya.
Terdiri daritiga ragam kesulitan belajat yaitu, dysleksia(membaca),dysgraphia,(menulis), dan diyscalculia learning.
Kesulitan membaca terdapat tiga hal yaitu diseleksia diseidetis ayau visual, diseleksia verbal /linguistik, dan diseleksia auditoriies.Bentuk-bentuk kesulitan pun beragam seperti addition, omission, invertion, reversal, dan subsitusi.
Perkembangan dysgraphia learning antara lain scribble stage, linear repetitive stage, random letter stage, letter name writing, phonetic writing, transitional spelling, dan conventional spelling.
Tahap-tahap dysgraphia learning antara mengeja, menulis permulaan, serta menulis anjutan.
Tingkatan kelompok diyscalculia learning antara lain kemampuan dasar berhitung, kemampuan dasar dalam menentukan nilai tempat serta kemampuan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan.
Delapan kecerdasan menurut Garner adalah linguistik(bahasa), Matematik-logis, naturalis, kinestetik, visual-spasial, visual, interpersonal, intraprasonal.
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan adalah faktor genetik, lingkungan, faktor minat, pembawaan yang khas, gizi, kematangan, pembentukan.
Penggolongan tinggkat kecerdasan antara lain amt superior IQ 140-169, superior IQ 120-139, rata-rata tinggi IQ 110-119, rata-rata IQ 90-109, rata-rata rendah IQ 80-89, batas lemah mental IQ 20-69, yang termasuk dalam kecerdasan tinggkat ini antara lain debit, imbisil, idiot.
Kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh anak yang mempunyai kecerdasan di bawah norml, namun juga terjadi pada anakgifted(kecerdasan tinggi).
Empat tibdakan perkebangan anak autis yaitu the own agenda stage, the requester stage, the early communicator stage, dan the partener stage.
Bermacam terapi bagi anak autis antara lain applied behavioral analisys, terapi bicara, okupasi, terapi fisik, terapi sosial, terapi bermain,terapi perilaku, terapi perkembangan, terapi visual, serta terapi biomedik.
Beragam kiat mengatasi kesulitan belajar pada anak antara lain pentingnya mendeteksi dini, penanganan yang baik, pentingnya motivasi diri, me-refresh gaya belajar anak, memperhatikan mood-nya, jangan memaksakan anak belajar, menjauhkan ancaman, konseling dari frofesional terkait, mencermati tahapan-tahapan penanganan kesulitan belajar, serta penanganan kesulitan belajar, serta pengajaran individual.
Pentingnya pendampingan bagi anak yang mengalami kesulitan belajar yang meliputi bagaiman orang tua mendidik, dukungan serta peran orang tua, perlunya kesabaran dan ketekunan, jangan sampai sebagai orang tua membandingkan anak yang satu denhan yang lainnya, apalagi jika salah seorang di unggulkan dan lainnya di jatuhkan.hal ini akan memberi dampak buruk terutama bagi ank yang diremehkan.
Buku ini menjelaskan secar runtut dan lengkap tentang bagaiman cara mendidik anak yang baik itu septi apa.
Dalam buku ini terkadang ada kata yang tidak jelas keterangannya dan setelah itu tidak di jelaskan secara detail apa maksut kata yang belum jelas itu,terkadang dalam satu kalimat maknanya sulit untuk dipahami.

Nama                    :RISKI NOVI RIANI
NIM                       :1725143251
KELAS                    :PGMI-1E