Cara Jitu
mengatasi kesulitan belajar pada anak
Mengatasi Kesulitan
Belajar
Penulis :Nini Subini
Penerbit :PT.BUKU KITA
Tahun Terbit :2011
Tebal :162 halaman
Harga : -
Cetakan :Ke-1
Buku ini hadir untuk memberikan solusi bagi anda dan anak anda buku
ini membantu mengatasi anak dari kesulitan belajar. Hal-hal apa saja yang harus
dilakukan para orang tua, guru, atau pendidik, untuk membantu anak-anak
learning disorders keluar dari kesulitannya.
Pengertian belajar adalah proses prubahan tingkah laku sebagai hasil
interaksi seseorang dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan
berinteraksi dengan lingkungan.
Kesulitan belajar merupakan beragam gangguan dalam menyimak, berbicara
,menulis, dan berhitungkarena faktor internal individu itu sendiri, yaitu
disfungsi minimal otak.
Yang mempengaruhi kesulitan belajar pada anak adalah faktor dari dalam
anak, bukan karena pengaruh dari luar , faktor internal tersebut dari faktor
jasmani dan psikologis.
Faktor jasmani meliputi faktor kesehatan(kemampuan mengingat,
kemampuan pengindraan seperti melihat, mendengar dan merasakan) dan cacat
tubuh.
Faktor psikologis meliputi usia, jenis kelamin, kebiaasan
belajar,perhatian, bakat, minat, emosi, dan motifasi/cita-cita,
perilaku,konsentrasi, kemampuan, rasa percaya diri, kematangan, dan kelelahan.
Kesulitan belajar biasanya disebabkan karena adanyagangguan pemusatan
perjatian dan hiperaktivitas.
Ciri-ciri seseorang yang mengalami gangguan pemusatan perhatian antara
lain ceroboh, sulit berkonsentrasi, seperti tidak mengengarkan jika diajak
bicara, gagal menyelesaikan tugas, sulit mengatur aktivitas, menghindari tugas
yang memerlukan pemikiran, kehilangan barang-barang, perhatian mudah
teralih,dan pelupa.
Ciri-ciri anak yang hiperaktivitas adalah anak-anak yng terus-menerus
bergerak, memainkan jari atau kaki saat duduk , diam,dalam waktu yang lama,
berlarian,atau memanjat yang berlebihan, implusitas dalam perilaku yang
langsung menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan, sulit menunggu giliran,
dan senang menggangu orang lain.
Gangguan pemusatan perhatian ini disebabkan oleh beberapa hal antara
lain adanya kelainan anatomi, terutama pada otak besar bagian depan,
gangguanneorotansmiter, faktor genetik seperti saudara kandung, kelainan fungsi
inhibisi, perilaku dan ontrol diri, efek dari adanya infeksi bakteri, cacingan,
keracunan, logam dan zat bahaya, gangguan metabolisme, gangguan endotrin,
diabetes, dan gangguan pada otak, gangguan integrasi sensorik dan persepsi,
serta gaya hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi minuman berkafein
berlebihan, pola makanan dengan gizi tak seimbang, serta kualitas dan kuantitas
tidut yang memedai ,serta pola kehidupan yang kurang disiplin,.
Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah daya ingat
rendah, terganggunya alat-alat indra, usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar,
intelegensi, minat, emosi, motivasi, sikap, dan perilaku, kemsentrasi,
kemampuan belajar, rasa percaya diri, kematangan, dan kelelahan.
Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar meliputi keluarga,
termasuk cara mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, kondisi
ekonomi, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan, Selainnitu juga
ada faktor sekolah yang meliputi guru, metode pengajaran, kurikulum, fasilitas
sekolah,relasi guru dan anak, tugas rumah, keadaan sekolah srta kebijakan
penilaian, Faktor lingkungan yang meliputi kegiatan anak di masyarakat, teman
gaul dan bentuk kehidupan. Di masyarakat.
Selainkesulitan belajar, banyak pula anak yang mengalami gengguan
belajar.Gangguan belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu, tetapi
juga secara eksternal.Macam-macam gangguan belajar adalah slow learner,
kekacauan belajar, tunagrahita, gangguan perhatian, depresi, hiperaktivitas,
under achiever, lerner, disfuction, lerning disabilities, distrcability, dan
sebagainya.
Berbagai dampak kesulitan belajar pada anak antara lain pertumbuhan
dan perkembangan anak terlambat, interaksi anak dan lingkungan terganggu, anak
menjadi frustasi, malu, rendah diri, tegang perilaku nakal, agresif, implusif,
dan bahkan menyendiri, untuk menutupi kekurangan, pada dirinya, ketidak
harmonisan dalam keluarga, kempuan perseptualnya, menjadi terhambat, orang tua
menolak keadaan anaknya.
Terdiri daritiga ragam kesulitan belajat yaitu,
dysleksia(membaca),dysgraphia,(menulis), dan diyscalculia learning.
Kesulitan membaca terdapat tiga hal yaitu diseleksia diseidetis ayau
visual, diseleksia verbal /linguistik, dan diseleksia auditoriies.Bentuk-bentuk
kesulitan pun beragam seperti addition, omission, invertion, reversal, dan
subsitusi.
Perkembangan dysgraphia learning antara lain scribble stage, linear
repetitive stage, random letter stage, letter name writing, phonetic writing,
transitional spelling, dan conventional spelling.
Tahap-tahap dysgraphia learning antara mengeja, menulis permulaan,
serta menulis anjutan.
Tingkatan kelompok diyscalculia learning antara lain kemampuan dasar
berhitung, kemampuan dasar dalam menentukan nilai tempat serta kemampuan dalam
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan.
Delapan kecerdasan menurut Garner adalah linguistik(bahasa),
Matematik-logis, naturalis, kinestetik, visual-spasial, visual, interpersonal,
intraprasonal.
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan adalah faktor genetik, lingkungan,
faktor minat, pembawaan yang khas, gizi, kematangan, pembentukan.
Penggolongan tinggkat kecerdasan antara lain amt superior IQ 140-169,
superior IQ 120-139, rata-rata tinggi IQ 110-119, rata-rata IQ 90-109,
rata-rata rendah IQ 80-89, batas lemah mental IQ 20-69, yang termasuk dalam
kecerdasan tinggkat ini antara lain debit, imbisil, idiot.
Kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh anak yang mempunyai
kecerdasan di bawah norml, namun juga terjadi pada anakgifted(kecerdasan tinggi).
Empat tibdakan perkebangan anak autis yaitu the own agenda stage, the
requester stage, the early communicator stage, dan the partener stage.
Bermacam terapi bagi anak autis antara lain applied behavioral
analisys, terapi bicara, okupasi, terapi fisik, terapi sosial, terapi
bermain,terapi perilaku, terapi perkembangan, terapi visual, serta terapi
biomedik.
Beragam kiat mengatasi kesulitan belajar pada anak antara lain
pentingnya mendeteksi dini, penanganan yang baik, pentingnya motivasi diri,
me-refresh gaya belajar anak, memperhatikan mood-nya, jangan memaksakan anak
belajar, menjauhkan ancaman, konseling dari frofesional terkait, mencermati
tahapan-tahapan penanganan kesulitan belajar, serta penanganan kesulitan
belajar, serta pengajaran individual.
Pentingnya pendampingan bagi anak yang mengalami kesulitan belajar
yang meliputi bagaiman orang tua mendidik, dukungan serta peran orang tua,
perlunya kesabaran dan ketekunan, jangan sampai sebagai orang tua membandingkan
anak yang satu denhan yang lainnya, apalagi jika salah seorang di unggulkan dan
lainnya di jatuhkan.hal ini akan memberi dampak buruk terutama bagi ank yang
diremehkan.
Buku ini menjelaskan secar runtut dan lengkap tentang bagaiman cara
mendidik anak yang baik itu septi apa.
Dalam buku ini terkadang ada kata yang tidak jelas keterangannya dan
setelah itu tidak di jelaskan secara detail apa maksut kata yang belum jelas
itu,terkadang dalam satu kalimat maknanya sulit untuk dipahami.
Nama :RISKI
NOVI RIANI
NIM :1725143251
KELAS :PGMI-1E